PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA DEWASA AWAL
PSIKOLOGI
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian
Kognitif
Kognitif adalah
bagaimana seseorang beradaptasi dan menginterpretasikan objek, keadaan dirinya,
dan kejadian-kejadian disekitarnya. Secara umum, kognitif diartikan sebagai
potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisa,sintesa, dan evaluasi. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
kognitif adalah berhubungan dengan atau melibatkan kognisi, berdasarkan kepad
pengetahuan faktual yang empiris.
Kognitif berarti
persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional
(akal). Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk
mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Oleh
sebab itu, kognitif berbeda dengan teori behavioristik yang lebih menekankan
pada aspek kemampuan perilaku yang diwujudkan dengan cara kemampuan merespons
terhadap stimulus yang datang kepada dirinya.
II. PERKEMBANGAN
KOGNITIF DEWASA AWAL
v Menurut Piaget
Remaja dan dewasa awal
sama-sam berada pada tahap oprasional formal tetapi tingkat kualitasnya lebih
baik pada masa dewasa awal.
v Menurut W. Perry
Remaja berpikir
dualistic, dewasa awal berpikir dengan pola relativisme total.
v Menurut Turner
& Helms
Perkembangan kognitif
dewasa muda berada pada post formal reasoning/penalaran post formalkemampuan
ini ditandai dengan pemikiran yang bersifadt dialektikal (dialectical thought),
yaitu kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mencari titik temu dari
ide-ide, gagasan-gagasan, teori-teori, pendapat-pendapat dan
pemikiran-pemikiran yang bersifat kontraktif, sehingga individu mampu
mensintesiskannya dalam pemikiranbaru dan kreatif.
v Menurut Jan
Sinontt
Perkembangan dewasa
awal berada pada tahap post formal. Berfikir postformal terjadi dalam suatu
konteks sosial dan emosional. Tidak seperti masalah-masalah yang piaget
pelajari, yang melibatkan fenomenal fisik serta menuntut pengamatan dan
analisis objektif dengan tenang, dilema sosial lebih tidak terstruktur dengan
jelas dan sering bermuatan emosi. Dalam situasi sejenis inilah orang dewasa yang
matang cenderung menggunakan pemikiran postformal.
III. Model
rentang kehidupan perkembangan kognitif
Model rentang
kehidupan K. Warner Schaie tentang perkembangan kognitif (1977-1978 Schaie
& Willis,2000) melihat penggunaan intelek yang berkembang dalam suatu
konteks sosial. Ada tujuh tahap berkisar pada beberapa tujuan yang muncul pada
berbagai tahap kehidupan. Tujuh tahap tersebut yaitu:
1. Tahap
pemerolehan : acquisitive stage (masa anak dan remaja). Anak
dan remaja memperoleh informasi dan keterampilan terutama hanya sekedar
mendapatkannya atau sebagai persiapan untuk turut serta di masyarakat.
2. Tahap
pencapaian : achieving stage (akhir masa remajaatau awal dua
puluhan hingga awal tiga puluhan). Dewasa awal tidak lagi memperoleh
pengetahuan dan keterampilan hanya untuk memperoleh pengetahuan; mereka
menggunakan pengetahuan yang mereka ketahui untuk mengejar tujuan, seperti
karier dan keluarga.
3. Tahap
tanggung jawab : responsible stage (akhir tiga puluhan hingga
awal enam puluhan). Orang-orang pada usia paruh baya menggunakan pikiran mereka
untuk memecahkan masalah praktis yang berhubungan dengan tanggung jawab
terhadap orang lain, seperti anggota keluarga dan karyawan.
4. Tahap
eksekutif : executive stage (tiga puluhan atau empat puluhan
hingga setengah baya). Individu-individu pada tahap eksekutif, yang mungkin
tumpah tindih dengan tahap pencapaian dan tanggung jawab, bertanggung jawab
terhadap sistem masyarakat (seperti pemerintahan atau organisasi bisnis) atau
gerakan sosial. Mereka berhadapan dengan hubungan kompleks pada banyak
tingkatan.
5. Tahap
reorganisasional : reoeganizational stage (akhir paruh baya,
masa awal dewasa akhir). Individu-individu yang memasuki usia pensiun mengatur
ulang kehidupan dan energi intelektual mereka disekitar pengejaran-pengejaran
yang bermakna yang merupakan pekerjaan-pekerjaan yang diberi upah.
6. Tahap
reintegrasi : reintegrative stage (dewasa akhir). Dewasa yang
lebih tua, yang mungkin melepaskan keterlibatan sosial tertentunya dan yang
fungsi kognitifnya mungkin terbatasi oleh perubahan biologis, sering kali lebih
selektif dalam memilih tugas yang mereka upayakan. Mereka berfokus pada tujuan
kegiatan mereka dan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang paling bermakna bagi
mereka.
7. Tahap
penciptaan warisan : legacy-creating stage (lanjut usia).
Mendekati akhir hidup, ketika reintegrasi telah utuh (atau sedang berjalan),
orang-orang lanjut usia mungkin membuat instruksi untuk menentukan kepemilihan
dari barang-barang mereka, merencanakan pengaturan pemakaman, dan menyampaikan
sejarah secara lisan, atau menulis cerita hidup mereka sebagai warisan bagi
orang-orang yang mereka cintai. Tugas-tugas ini melibatkan pelatihan kompetensi
kognitif dalam konteks sosial dan emosional.
IV. Ciri-ciri
Perkembangan Dewasa Awal
Dewasa awal adalah
masa kematangan fisik dan psikologis. Menurut Anderson (dalam Mappiare : 17)
terdapat 7 ciri kematangan psikologi, ringkasnya sebagai berikut:
a. Berorientasi
pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang matang berorientasi pada
tugas-tugas yang dikerjakannya,dan tidak condong pada perasaan-perasaan diri
sendri atau untuk kepentingan pribadi.
b. Tujuan-tujuan
yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien; seseorang yang matang
melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas dan tujuan-tujuan itu
dapat didefenisikannya secara cermat dan tahu mana pantas dan tidak serta
bekerja secara terbimbing menuju arahnya.
c. Mengendalikan
perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat menyetir perasaan-perasaan
sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya dalam mengerjakan sesuatu
atau berhadapan dengan orang lain. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri,
tetapi mempertimbangkan pula perasaan-perasaan orang lain.
d. Keobjektifan;
orang matang memiliki sikap objektif yaitu berusaha mencapai keputusan dalam
keadaan yang bersesuaian dengan kenyataan.
e. Menerima
kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang realistis, paham bahwa
dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka terhadap kritik-kritik dan
saran-saran orang lain demi peningkatan dirinya.
f. Pertanggungjawaban
terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang matang mau memberi kesempatan pada
orang lain membantu usahan-usahanya untuk mencapai tujuan. Secara realistis
diakuinya bahwa beberapa hal tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya
secara sungguh-sunguh, sehingga untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi tetap
dia brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya.
g. Penyesuaian
yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang matang memiliki cirri
fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan kenyataan-kenyataan yang
dihadapinya dengan situasi-situasi baru.
Dewasa awal merupakan suatu masa
penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-harapan sosial
yang baru. Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa remaja. Sebagai
kelanjutan masa remaja, sehingga ciri-ciri masa remaja tidak jauh berbeda
dengan perkembangan remaja. Ciri-ciri perkembangan dewasa awal adalah:
a. Usia
reproduktif (Reproductive Age)
Masa dewasa adalah masa usia
reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah tangga.Tetapi masa ini
bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa orang dewasa belum membentuk
keluarga sampai mereka menyelesaikan dan memulai karir mereka dalam suatu
lapangan tertentu.
b. Usia
memantapkan letak kedudukan (Setting down age)
Dengan pemantapan kedudukan (settle
down), seseorang berkembangan pola hidupnya secara individual, yang mana dapat
menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat. Situasi yang lain membutuhkan
perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut, dalam masa setengah baya atau
masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi
orang-orang yang bersangkutan.
Ini adalah masa dimana seseorang
mengatur hidup dan bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria mulai membentuk
bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya, sedangkan wanita muda
diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.
c. Usia
Banyak Masalah (Problem age)
Masa ini adalah masa yang penuh dengan
masalah. Jika seseorang tidak siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam
menyelesaikan tahap perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan
pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya
memerlukan penyesuaian di dalamnya.
d. Usia tegang dalam
hal emosi (emostional tension)
Banyak orang dewasa muda mengalami
kegagalan emosi yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya
seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan
emosional seringkali dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau
kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada
umumnya bergantung pada ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan
yang dihadapi pada suatu saat tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan
yang dialami dalam pergumulan persoalan.
e. Masa
keterasingan sosial
Dengan berakhirnya pendidikan formal dan
terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir,
perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya
semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan dalam
kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang. Sebai akibatnya, untuk
pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang populerpun, akan
mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis ketersingan
(Erikson:34).
f. Masa
komitmen
Mengenai komitmen, Bardwick (dalam
Hurlock:250) mengatakan: “Nampak tidak mungkin orang mengadakan komitmen untuk
selama-lamanya. Hal ini akan menjadi suatu tanggungajwab yang trrlalu berat
untuk dipikul. Namun banyak komitmen yang mempunyai sifat demikian: Jika anda
menjadi orangtua menjadi orang tua untuk selamanya; jika anda menjadi dokter
gigi, dapat dipastikan bahwa pekerjaan anda akan terkait dengan mulut orang
untuk selamanya; jika anda mencapai gelar doctor, karena ada prestasi baik
disekolah sewaktu anda masih muda, besar kemungkinan anda sampai akhir hidup
anda akan berkarier sebagai guru besar”.
g. Masa
Ketergantungan
Masa dewasa awal ini adalah masa dimana
ketergantungan pada masa dewasa biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin
pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau
sepenuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai
pendidikan mereka.
h. Masa perubahan
nilai
Beberapa alasan terjadinya perubahan
nilai pada orang dewasa adalah karena ingin diterima pada kelompok orang
dewasa, kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.
i. Masa
Kreatif
Bentuk kreativitas yang akan terlihat
sesudah orang dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual,
kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan
kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui
hobi, ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi
kreativitas.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa awal adalah masa peralihan dari
masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada
masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan
umur kronologis dan mental ege-nya.
Berbagai masalah juga muncul dengan
bertambahnya umur pada masa dewasa awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari
ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan
diri sendiri, dan pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.
Erickson (dalam Monks, Knoers &
Haditono, 2001) mengatakan bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa
awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau
tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan
mengalami apa yang disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain,
kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).
Hurlock (1990) mengatakan bahwa dewasa
awal dimulai pada umur 18 tahun samapi kira-kira umur 40 tahun, saat
perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan
reproduktif.
Secara umum, mereka yang tergolong
dewasa muda (young ) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Menurut seorang
ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa
transisi, baik transisi secara fisik (physically trantition) transisi secara
intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role
trantition).
Hurlock (1993) dalam hal ini telah
mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada salah satu intinya
dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara
hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya.
Dari segi fisik, masa dewasa awal adalah
masa dari puncak perkembangan fisik. Perkembangan fisik sesudah masa ini akan
mengalami degradasi sedikit-demi sedikit, mengikuti umur seseorang menjadi
lebih tua. Segi emosional, pada masa dewasa awal adalah masa dimana motivasi
untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik yang prima.
Sehingga, ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa remaja dan masa dewasa awal
adalah masa dimana lebih mengutamakan kekuatan fisik daripada kekuatan rasio
dalam menyelesaikan suatu masalah.
blog sangat bagus untuk dibaca
BalasHapuscornstarch artinya